Rabu, 22 September 2010

Kuasa Allah......

Pada suatu masa, saya dan suami mempunyai keinginan yang begitu kuat untuk menunaikan ibadah haji. Suami begitu bersemangat untuk menabung demi mewujudkan keinginan kami tersebut. Beberapa teman menunjukkan jalan dan memberikan saran. Pada saat tabungan sudah terkumpul, seorang saudara memohon bantuan modal dan menjanjikan akan mengembalikan berikut bagi hasilnya pada saat kami harus melunasi BPIH. Namun janji itu tidak dapat dipenuhi, bahkan usaha lain yang kami andalkan sebagai cadangan juga tidak sesuai harapan. Pada saat-saat terakhir, biaya yang harus kami bayar semakin mahal dan nilai tukar dolar semakin naik. Kami semakin tak sanggup membayarnya. Tahun ini kami kembali menabung, untuk keberangkatan tahun depan. Pada saat itu, bank tempat kami membayar BPIH memberi tahu bahwa kami termasuk calon jemaah haji yang dapat diberangkatkan tahun ini karena ada 200 orang yang mengundurkan diri. Kami bingung, karena pada saat yang bersamaan sulung kami akan berangkat melanjutkan sekolahnya ke tempat yang jauh. Kami sudah mempersiapkan keberangkatannya dan menunda keinginan beribadah haji sampai tahun depan. Tapi itu bukan masalah besar, karena saya yakin Allah akan memberikan jalan, jika kami bersungguh-sungguh. Alasan suami ketika menolak tawaran bank adalah : "saya belum siap mental....." membuat saya menangis. Ternyata, masalah yang dianggap sebagai gangguan sesaat pada rumah tangga kami telah merusaknya lahir batin. Beliau telah menganggap dirinya kotor sehinga tidak berani untuk melakukan ibadah tersebut. Kembali kami menunda keinginan tersebut, entah sampai kapan. Walaupun aturan menjanjikan kami bisa berangkat tahun depan. Allah akan memberikan apa yang kita minta sesuai dengan usaha kita. Mungkin secara lahir, kami nampaknya menyiapkan diri secara serius. Namun secara batiniah, kami mungkin tidak pernah menyiapkan hati kita untuk ibadah haji. Astagfirullah.........laa haula wala quwwata illa billah......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar